Profil Desa Tersangede

Ketahui informasi secara rinci Desa Tersangede mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tersangede

Tentang Kami

Sesuai namanya, Desa Tersangede di Kecamatan Salam, Magelang, merupakan lumbung agraris yang "disanjung" karena kesuburan tanahnya. Terletak di perbatasan Magelang dan Sleman, desa ini hidup dari anugerah tanah vulkanik yang produktif untuk pertanian padi

  • Nama yang Unik dan Bermakna

    Nama "Tersangede", yang berarti "sanjungan yang besar", merefleksikan sejarah dan kebanggaan desa atas kesuburan tanahnya yang luar biasa, sebuah anugerah dari alam vulkanik Merapi.

  • Lumbung Pangan Produktif

    Desa ini adalah pusat pertanian yang vital di perbatasan, dengan komoditas utama padi dan salak pondoh yang tumbuh subur berkat sistem irigasi yang baik dan tanah yang kaya nutrisi.

  • Komunitas Perbatasan yang Dinamis

    Berada tepat di garis perbatasan antara Jawa Tengah dan DIY, masyarakat Tersangede memiliki interaksi sosial dan ekonomi yang sangat erat dengan wilayah tetangga, menciptakan sebuah komunitas yang dinamis dan terbuka.

XM Broker

Di antara jajaran desa-desa di Kecamatan Salam, ada satu nama yang unik dan langsung menarik perhatian: Tersangede. Nama yang terdengar puitis ini, yang dapat diartikan sebagai "sanjungan yang besar", bukanlah sekadar label administratif. Ia adalah sebuah cerminan sejarah, kebanggaan dan kenyataan hidup sebuah komunitas agraris di perbatasan Kabupaten Magelang. Desa Tersangede adalah kisah tentang bagaimana anugerah kesuburan tanah vulkanik membentuk takdir sebuah desa, menjadikannya lumbung pangan yang tangguh dan dihormati.

Geografi, Wilayah, dan Demografi

Desa Tersangede terletak di lokasi yang sangat strategis sekaligus menantang, yakni di perbatasan paling selatan Kabupaten Magelang yang berhadapan langsung dengan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas fisik dan administratif ini dibentuk secara alami oleh aliran Sungai Krasak, salah satu sungai lahar utama Gunung Merapi. Posisi ini memberikan dua karakteristik utama bagi desa: tanah yang luar biasa subur berkat endapan material vulkanik, dan potensi risiko yang melekat karena berada di tepi sungai lahar.Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, luas wilayah Desa Tersangede ialah 1,65 kilometer persegi. Wilayah ini secara administratif terbagi menjadi tujuh dusun. Batas-batas wilayahnya meliputi: sebelah utara berbatasan dengan Desa Baturono, sebelah timur dan selatan dibatasi oleh Sungai Krasak yang memisahkannya dengan wilayah Kabupaten Sleman (DIY), dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gulon.Data kependudukan BPS pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Tersangede sebanyak 3.018 jiwa, yang terdiri dari 1.503 penduduk laki-laki dan 1.515 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.829 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan sebuah komunitas yang padat di atas lahan yang sangat produktif.

`Tersanjung yang Agung`: Legenda di Balik Sebuah Nama

Keunikan Desa Tersangede tidak bisa dilepaskan dari asal-usul namanya. Menurut cerita tutur yang diwariskan dari generasi ke generasi, nama "Tersangede" lahir dari sebuah peristiwa di masa lampau yang berkaitan dengan kesuburan tanahnya. Konon, para pendahulu atau tokoh penting yang datang ke wilayah ini merasa begitu takjub dan terpesona (tersanjung) melihat hasil panen yang melimpah ruah dan luar biasa besarnya (gede).Rasa takjub dan sanjungan atas kemakmuran yang diberikan oleh tanah inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama desa. Dengan demikian, nama Tersangede adalah sebuah doa, harapan, sekaligus pengakuan atas anugerah alam. Nama ini menjadi pengingat abadi bagi warganya akan identitas mereka sebagai komunitas yang hidup dan makmur dari hasil olah tanah.

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Pemerintahan Desa Tersangede, yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Kepala Desa Bapak Rohmad, menjalankan fungsinya dengan fokus utama pada penguatan sektor pertanian dan mitigasi bencana. Mengelola sebuah desa di perbatasan yang subur namun rawan menuntut sebuah pendekatan yang seimbang. Pemerintah desa bekerja keras untuk memelihara infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi luapan Sungai Krasak melalui koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.

Anugerah Tanah Vulkanik: Pertanian Sebagai Nadi Kehidupan

Sesuai dengan legenda namanya, pilar utama kehidupan di Desa Tersangede adalah sektor pertanian. Tanah di desa ini merupakan etalase kesuburan tanah vulkanik lereng Merapi. Komoditas andalan yang menjadi tulang punggung ekonomi warga adalah padi dan salak pondoh.Hamparan sawah irigasi mendominasi lanskap desa, menghasilkan panen padi berkualitas yang berkontribusi penting bagi ketahanan pangan regional. Di sisi lain, kebun-kebun salak pondoh memberikan pendapatan hortikultura yang signifikan. Salak dari kawasan ini dikenal luas karena kualitasnya yang unggul. Kombinasi kedua komoditas ini menciptakan sebuah sistem pertanian yang tangguh dan menyejahterakan.Kehidupan ekonomi desa berjalan dalam sebuah siklus agraris yang teratur. Para petani dengan tekun mengolah lahan, dan hasilnya kemudian diserap oleh rantai pasar yang menghubungkan mereka dengan pusat-pusat ekonomi di Magelang maupun Yogyakarta.

Penutup: Desa yang Hidup dari Sanjungan Alam

Desa Tersangede adalah sebuah desa yang hidup sesuai dengan namanya. Ia adalah bukti bahwa sebuah nama dapat menyimpan semangat dan identitas sebuah komunitas. "Disanjung" karena kesuburannya, masyarakat Tersangede membalas sanjungan alam tersebut dengan kerja keras dan ketekunan, mengubah anugerah tanah menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan. Sebagai desa agraris yang produktif di gerbang perbatasan, Tersangede berdiri sebagai penjaga tradisi bertani dan simbol kemakmuran yang lahir dari harmoni antara manusia dan tanah vulkanik yang dinamis.